Laman

Senin, 28 September 2009

pentingkah statistika dalm psikologi

Beberapa Pertanyaan Tentang Statistika
1. Statistika itu apa?
Sebenarnya ini adalah pertanyaan keempat, tetapi saya jadikan pertanyaan pertama karena berkaitan dengan pemahaman mendasar tentang materi pertanyaan lain. Apa itu statistika? Pertanyaan ini pernah diajukan juga oleh seorang suami dari teman kerja saya juga. Statistika adalah cabang ilmu matematika yang berurusan dengan cara-cara/teknik-teknik pengorganisasian (sering berarti mereduksi) data dalam suatu bentuk yang lebih sederhana sehingga akan mudah untuk ‘dibaca’.
Data yang kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sangat banyak, sehingga dapat menimbulkan kebingungan jika tidak diorganisasikan. Misalnya sebagai mahasiswa anda memperoleh nilai untuk mata kuliah-mata kuliah yang telah diambil. Dalam satu semester anda bisa memperoleh 4-5 nilai. Dalam 2 tahun bisa diperoleh 16-20 nilai. Nilai-nilai itu tentu akan bervariasi, ada yang B, ada yang C bahkan mungkin D atau E.

Jika anda ditanya bagaimana prestasi anda di bangku kuliah? Bagaimana menjawabnya? Apakah seperti ini: “Ya ada yang B ada yang C ada yang D, ada juga yang E.” ? Atau mungkin disebutkan semua nilainya? Tentu saja jika orang yang bertanya pada anda punya waktu cukup banyak untuk mendengar daftar nilai anda. Tapi ada cara yang lebih sederhana untuk ‘menceritakan’ prestasi anda. Dengan mencari rerata nilai anda dengan memperhitungkan jumlah sks yang telah diambil (yang kemudian disebut dengan IPK). Atau anda bisa juga menyebutkan nilai terbaik yang didapatkan dari semua mata kuliah yang telah diambil (nilai maksimal) atau nilai terburuk (nilai minimal). Dan banyak cara lainnya.
Cara-cara untuk menyajikan data dengan sederhana inilah yang kemudian disebut dengan statistik. Well, semoga bisa menjawab pertanyaan di atas dengan memuaskan.
2. Kenapa kita butuh statistika?
Pertanyaan ini agak terjawab dengan penjelasan yang saya berikan di no 1. Mengapa kita butuh statistika? Karena di sekitar kita ada begitu banyak data kuantitatif (dalam bentuk angka) dan tentu saja kita tidak dapat mengelakkan diri dari data-data tersebut. Dan seringkali kita perlu menggunakan data tersebut atau menyajikannya baik pada diri sendiri maupun orang lain. Tidak jarang juga kita mengambil keputusan berdasarkan data tersebut.
Misalnya ketika kita akan memilih sebuah kelas yang diajar dosen A, kita merasa perlu tahu ‘medan perang’ dengan paling tidak bertanya-tanya pada orang yang pernah diajar dosen A. Atau kita bisa melihat track record dosen A tersebut dalam memberi nilai, apakah dia termasuk dosen pelit atau murah hati. Caranya? Tentu saja dengan melihat daftar nilai yang dikeluarkan dosen tersebut, dan membandingkan prosentase (baik secara intuitif maupun empiris) mahasiswa yang memperoleh A, B, C,D,dan E. Perbandingan ini akan kita jadikan dasar keputusan untuk mengambil kelas tersebut atau tidak. Bagi mahasiswa yang mencari tantangan (atau cari gara-gara?) tentu saja akan mengambil kelas yang prosentase A dan B jauh lebih kecil dari C.
Misalnya lagi, dalam sebuah polling mengenai isu reorganisasi lembaga kemahasiswaan, kita ingin tahu bagaimana sikap mahasiswa terhadap isu tersebut. Apakah secara umum mahasiswa setuju atau tidak setuju dengan adanya reorganisasi. Karena keterbatasan tenaga dan dana, maka yang ditanyai sikapnya hanyalah sampel dari mahasiswa. Setelah kita hitung proporsi yang setuju dan tidak, kita perlu mengetahui apakah dalam populasi juga berlaku proporsi yang ada dalam sampel. Maka kita perlu meminta bantuan statistika untuk menyelesaikannya.

Sabtu, 26 September 2009

Kisah Seorang Laki-laki yang Depresi Karena Terkena Sirosis Hati

abi adalah seorang pemuda sukses yang sangat tampan.ia memiliki pekerjaan yang sangat bagus, orang tua yang sangat menyanyanginya, saudara yang sangat menghormatinya sebagai kakak. hidup Abi sangat bahagia sebelum ia divonis oleh dokter kalau ia terkena penyakit sirosis hati stadium akhir dan hidupnya hanya bertahan kurang lebih hanya 6 bulan saja. setelah divnis dokter terkena penyakit yang parah Abi tidak bersemangat lagi menjalani hidupnya. Abi merasa hidupnya sekarang ini sudah tidak ada gunanya lagi, abi menjadi sangat depresi dan pernah mencoba ingin bunuh diri tetapi tidak berhasil. Abi tambah depresi lagi ketika ia tahu bahwa ia dberhentikan dari pekerjaanya. Sekarang Abi telah menjadi seseorang yang depresi dan sudah tidak peduli apapun yang terjadi, dia hanya mengurung diri dikamar dan tidak mau memperdulikan orang-orang yang sangat menyayanginya dan ingin merawatnya. sampai pada saat ajal menjemputnya Abi tetap ingin seorang diri. Dan ia meninggal dalam kondisi sangat depresi. Kematian Abi sangat membuat keluarganya merasa sedih karena Abi meninggal dalam kondisi depresi berat dan keluarga tidak dapat melakukan apapun yang dapat membantu Abi.

Depresi adalah suatu kondisi medis psikiatri dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai mengakibatkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinyamaka hal itu disebut sebagai suatu gangguan depresi.beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

Saya menulis kisah ini sebenarnya terinspirasi dari sebuah drama taiwan yang berjudul "SILENT", tetapi saya hanya menulis sebagian dari kisah ini. Saya menyukai kisah-kisah romantis dari drama taiwan. setelah saya menonton drama ini baru saya mengerti bagaimana seseorang yang begitu hebat tiba-tiba tahu bahwa umurnya hanya tinggal 6 bulan saja. Dengan sisa umurnya ia terkena depresi berat dan tidak mau berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Menurut saya seharusnya orang laki-laki ini tidak menjauh dari orang-orang disekitarnya karena dengan adanya mereka dia pasti akan sangat merasa hangat karena di sisa umurnya yang sedikit dia masih bisa bersama dengan orang-orang yang dicintai, tetapi saya juga tidak menyalahkan dia mungkin dia hanya tidak ingin menyudsahkan keluarganya saja.
Menurut saya depresi itu memang sulit sekali disembuhkan tetapi dengan adanya dukungan dari orang-orang disekitar dan tidak menyerah pada keadaan pastilah orang-orang yang depresi itu bisa sembuh. Kalu masalah penyakit itu semua kita harus dapat menerima dan tidak boleh tenggelam selamanya dalam kesedihan karena semua cobaan itu datangnya dari Tuhan YME. Dan sebagai umatnya yang hanya hidup sementara di bumi ini hendaklah kita berserah diri kepada -Nya.
Sekian tilisan saya mengenai kisah lelaki yang depresi akibat sirosis hati. Maaf jika ada kata-kata yang kurang bagus dan jelas. Saya mengharapkan komentar-komentar yang membangun bagi siapa saja yang membaca tulisa ini.
Terima kasih.....

Senin, 14 September 2009

kisah laki- laki sombong penderita kanker hati

seorang laki-laki muda yang sangat tampan dan juga sukses.Laki-laki itu bernama Ronal. Ia adalah seorang anak pengusaha sukses, ia baru saja menyelesaikan studinya di inggris.Setelah kembali ke negaranya, ayahnya memperkerjakan ia di perusahaan ayahnya, ia diangkat menjadi manager di perusahaan itu. Hari pertama masuk kerja Ronal mengadakan rapat dan membuat beberapa pengaturan yang banyak merugikan karyawan. ia memberhentikan karyawan yang sudah tua secara sepihak, tanpa memperdulikan bagaimana karyawa itu harus melanjutkan hidup keluarganya kalau ia tidak bekerja.Setelah hari itu Ronal terkenal sebagai manager yang sombong, angkuh dan berdarah dingin. Kehidupan keluarga Ronal kurang harmonis karena ibu dan ayahnya tidak saling mencintai.Sehingga Ronal menjadi anak yang kurang kasih sayang, sejak kecil ayah Ronal hanya mementingkan pendidikan Ronal tanpa memperdulikan apa yang ia mau.
Ronal yang terbiasa hidup menyendiri menjadi seorang yang dingin menghadapi orang di sekelilingnya. Ia tidak mempunyai banyak teman. Suatu hari ketika ronal sedang makan siang di sebuah tempat ia merasa perutnya sangat sakit, ia langsung pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan perutnya, setelah di lakukan pemeriksaan yang lumayan lama, dokter menyuruh ia pulangh dan kembali minggu depan untuk melihat hasil pemeriksaan tadi. Setelah satu minggu Ronal kembali kerumah sakit dan dokter memberitahukan kepadanya bahwa ia terkena kanker hati dan hidupnya kurang lebih hanya tinggal tiga bulan lagi. Mendengar pernyataan dokter ronal terkejut dan merasa depresi. Ia sangat merasa hidupnya tidak ada gunanya sampai pada suatu saat ia mencoba untuk mengakhiri hidupnya dengan berdiri di tengah jalan, ketika itu ada seorang perempuan yang menolongnya. Ronal menangis tapi wanita itu tidak bicara apapun tetapi dia mengeluarkan sebuah pulpen dan kertas, ia menulis kenapa kamu mau bunuh diri?Ronal baru tahu bahwa perempuan itu bisu.akhirnya mereka berdua berbicara melalui tulisan.wanita itu walaupun ia bisu tetapi ia tetap semangat menjalani hidupnya, Ronal baru menyadari bahwa hidup itu sangat berarti.setelah kejadian itu ronal dan wanita itu menjadi dekat dan wanita itu mengajari Ronal tentang bagaiman hidup tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk membuat orang lain yang kita sayang merasa bahagia. Semenjak itu Ronal bertekad untuk menggunakan sisa hidupnya itu untuk membahagiakan orang-orang di sekelilingnya.
Ronal pulang ke rumah dan melihat ibunya sedang duduk sendiri melamun, Ronal mendekati ibunya dan minta di buatkan makanan kesukaannya, ibunya merasa heran kenapa Ronal berubah, dari kecil Ronal tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya, semenjak itu Ronal menjadi sangat dekat dengan ibunya dan membuat ibunya bahagia. Di kantor pun Ronal merubah sikapnya, ia tidak ingin lagi menjadi manager yang sombong, ia merubah semua peraturann di kantornya dan ia mengharuskan semua karyawan untuk pulang pada jam tujuh dan tidak mengijinkan karyawan lembur. Dengan peraturan baru itu banyak karyawn yang merasa senang karena lebih banyak mempunyai waktu untuk keluarga mereka.Setelah bamyak hal yang ia rubah, ia pun baru menyadari betapa senangnya melihat orang lain bahagia. Ronal pun menghabiskan sisa hidupnya dengan bahagia dan meninggal dengan membawa kebahagiaan itu.
Menjadi orang yang sukses dan kaya raya saja tidak cukup untuk membuat seseorang bahagia, Tetapi kasih sayang dari orang-orang di sekelilinglah yang dapat membuat seseorang bahagia, selain itu seseorang juga bisa bahagia dengan memjadi orang yang berguna bagi orang lain dan membuat orang yang kita sayang bahagia.