Laman

Minggu, 27 Desember 2009

Phobia

Oleh : Aryanti

Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh seseorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu.

Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.

Contoh-contoh kasus phobia:

 Phobia pada ketinggian, phobia semacam ini biasanya terjadi karena traumatic seseorang akan ketinggian, misalkan seseorang yang pernah terjatuh dari pohon, biasanya ia akan menjadi takut bila berada ditempat-tempat yang tinggi. Biasanya orang yang phobia pada ketinggian akan merasa pusing bila berada ditempat yang tinggi,

 Phobia pada kucing, pada sebagian orang kucing adalah binatang yang sangat cantik, seperti saya yang sangat suka pada kucing bahkan waktu kecil saya mempunyai banyak kucing, walaupun sekarang ini semua kucing saya telah mati. Tetapi tidak sedikit juga orang yang takut terhadap kucing. Saya memepunyai teman yang phobia terhadap kucing, dia sangat takut pada kucing bahkan dengan hanya melihat kucing saja dia bisa teriak-teriak ketakutan dan sering sekali membuat saya jengkel karena menurut saya ketakutannya itu sangatlah berlebihan. Setelah saya tanya kepada teman saya itu kenapa dia takut sekali kalau melihat kucing ternyata dulu dia pernah mempunyai kesan buruk dengan kucing, ternyata dulu teman saya itu pernah dicakar oleh kucing. Tetapi menurut saya alasan itu tidaklah cukup untuk membuat dia phobia terhadap kucing. Tetapi saya juga bisa memakluminya karena sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin didunia ini.

 Phobia terkadap rokok, mungkin dikalangan masyarakat banyak sekali yang menyukai rokok, terutama dikalangan laki-laki. Tetapi tidak sedikit juga yang sangat benci terhadap rokok. Saya adalah salah satu orang yang sangat membenci rokok, walaupun saya juga tidak tahu apakah kebencian saya terhadap rokok dapat dikatakan phobia. Saya sangat benci terhadap rokok karena menurut saya rokok sangatlah menjijikan. Saya sangat benci sekali bila ada orang yang merokok di depan saya bahkan ayah saya sendiri tidak berani untuk merokok dihadapan saya, tetapi bila sedang ditempat umum mau tidak mau saya harus membiarkan orang-orang yang merokok di hadapan saya karena saya tidak mungkin untuk memarahinya. Saya juga sangat mungkin untuk berhenti makan bila ada yang merokok di dekat saya ataupun saya akan dengan cepat untuk pindah ketempat yang lebih jauh dari orang yang merokok itu, karena dengan hanya melihat rook itu saja akan membuat saya mual apalagi kalu sampai melihat abu dan bau rokok itu yang menurut saya sangat aneh dan tidak enak.

Ada beberapa teknik Untuk penyembuhan phobia diantaranya adalah sbb:

1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.

2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.

3. Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.

4. Abreaksi: Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.

5. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.

Sumber:
www.google.com

1 komentar:

Naniie mengatakan...

Wahh pas neeh ti wad temen2 qta yang memang phobia, salah satu'a phobia ma kucing....