Laman

Minggu, 25 Oktober 2009

TUGAS KESEHATAN MENTAL

1. Manusia mempunyai kepribadian yang unik

Istilah kepribadian (personality) sesungguhnya banyak memiliki arti. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan didalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya. Kiranya patut diakui bahwa diantara para ahli psikologi belum ada kesepakatan tentang arti dan defenisi kepribadian itu. Boleh dikatakan jumlahnya sebanyak ahli yang mencoba menafsirkannya.pembahasan kita tentang arti kepribadian akan dimulai dengan membahas pengertian kepribadian menurut orang awam atau pengertian kepribadian yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan maksud mempermudah pemahaman kita tentang arti kepribadian yang
sesungguhnya menurut pengertian ilmiah (psikologi)

a. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Kata personality dari bahasa inggris yang berasal dari kata latin “ persona” yang biasa diartikan sebagai topeng pada pemain sandiwara dalam memainkan peranan-peranannya. Pada waktu itu setiap pemain memainkan perannya masing-masing sesuai dengan topeng yang dikenakannya. Lambat laun kata persona (personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, dimana kemudian individu tersebut diharapkan bertingkahlaku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya itu. Dalam kehidupan sehari-hari biasa kita temui pengertian ini melalui ungkapan-ungkapan seperti : “ didi berkepribadian pahlawan” atau “ dewi memiliki kepribadian kartini sejati”

b. Kepribadian menurut psikologi
Pengertian kepribadian menurut disiplin ilmu psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian yang terkemuka. George Kelly, misalnya, memandang kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Teoris yang lain, Gordon Allport, merumuskan kepribadian sebagai "sesuatu" yang ter¬dapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan." Tepatnya rumusan Allport tentang kepribadian adalah: "Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas." Allport menggunakan istilah 'sistem psikofisik' dengan maksud menunjukkan bahwa "jiwa" dan "raga" manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku., Sedangkan istilah "khan" dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu ber¬tingkah laku dalam caranya sendiri karena setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, dan karenanya tidak akan ada dua orang pun yang bertingkah laku sama. Sementara itu Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego, dan superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut. (Ulasan selengkapnya mengenai teori kepribadian Freud akan dijumpai dalam bab selanjutnya.)

Sungguhpun berbeda-beda, batasan-batasan kepribadian yang diru¬muskan oleh beberapa teoris kepribadian tersebut di atas telah dapat menunjukkan bahwa pengertian kepribadian menurut disiplin ilmu psiko¬ logi adalah berbeda dan jauh lebih luas daripada pengertian kepribadian yang biasa dijumpai dalam percakapan sehari-hari, baik dalam isi maupun dalam jangkauannya. Dan di balik perbedaan rumusannya, sebagian besar definisi atau batasan yang disusun oleh para teoris kepribadian memiliki beberapa persamaan yang mendasar, yakni:

a. Sebagian besar batasan melukiskan kepribadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotetis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan perka¬taan lain, kepribadian dipandang sebagai "organisasi" yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku.

b. Sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah "kepribadian", keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui studi tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membe¬dakannya dengan individu lain diharapkan menjadi jelas atau dapat dipahami. Pendek kata, para teoris kepribadian memandang kepriba¬dian sebagai sesuatu yang unik atau khas pada diri setiap orang.

2. Perkembangan proprium sebagai dasar perkembangan kepribadian sehat

a. Diri Jasmaniah
kita tidak dilahirkan dengan suatu perasaan tentang diri; perasaan tentang diri bukan merupakan bagian dari warisan keturunan kita. Bayi tidak dapat membedakan antara diri (“ saya “ ) dan dunia sekitarnya. Berangsur-angsur, dengan makin bertambah kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perceptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada “ dalam saya “ dan hal-hal lain “ diluarnya “. Ketika bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu menjadi lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkembangan proprium diri jasmaniah.

b. Identitas Diri
Pada tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas diri. Anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang ” saya atau ” ”diri” tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-ubah. Allport berpendapat bahwa segi yang sangat penting dalam identitas diri adalah nama orang. Nama itu menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari semua diri yang lain di dunia.

c. Harga Diri
Tingkat ketiga dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga diri. Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri. Pada tingkat ini, anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanipulasi dan mengubah lingkungan itu.

d. Perluasan Diri
Tingkat perkembangan diri berikutnya, perluasan diri, mulai sekitar usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa diantaranya adalah milik anak tersebut.

e. Gambaran Diri
Gambaran diri berkembang pada tingkat berikutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini (atau rangkaian gambaran–gambaran) berkembang dari interaksi-interaksi antara orang tua dan anak. Lewat pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkannya supaya menampilkan tingkah laku-tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah laku-tingkah laku lain.

f. Diri Sebagai Perilaku Rasional
Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional mulai timbul, aturan-aturan dan harapan-harapan baru dipelajari dari

g. Perjuangan Diri(Propriate Striving)
Dalam masa adolesensi,perjuangan proparium(propriate striving)-timgkat terakhir dalam perkembangan diri (selfood)-timbul.Allport percaya bahwa masa odelesensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan .Orang sibuk dalam mencari identitas yang baru ,sangat berbeda dari identitas –diri pada usia 2 tahun,pertanyaan ”Siapakah saya” adalah sangat penting

3. Kepribadian yang Matang
Kepribadian yang matang merupakan label positif bagi orang yang dianggap telah mencapainya. Sayang, banyak orang tak pernah berpikir menjadi matang. Padahal, kepribadian matang merupakan ukuran perkembangan kepribadian yang sehat.

Kepribadian yang matang diartikan secara berbeda-beda oleh banyak orang. Hal ini tercermin dari beberapa pendapat berikut ini. Menjawab pertanyaan dosen dalam kuliah tentang kepribadian di sebuah fakultas psikologi, ada mahasiswa yang mengartikan matang kepribadian sebagai sabar, tidak berlebihan dalam mengekspresikan emosi, dan pandai mengelola hubungan dengan orang lain.

Ada juga yang mengartikan kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan dengan bijaksana. Beberapa mahasiswa menunjuk pada kemampuan memenuhi tugas-tugas perkembangan masa dewasa dengan baik, seperti memiliki pekerjaan dan filsafat hidup yang mantap, kondisi batin yang stabil, dan sebagainya.

Tulisan ini menyajikan kriteria yang lebih utuh mengenai kepribadian yang matang dari seorang sesepuh yang ikut merintis Psikologi, yakni Gordon W. Allport (1897-1967). Hingga saat ini teori-teorinya (tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan.

Berikut adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang sehat.

1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika orang menjadi matang, ia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup sekadar berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari itu, ia harus memiliki partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport disebut "partisipasi otentik". Dalam pandangan Allport, aktivitas yang dilakukan harus cocok dan penting, atau sungguh berarti bagi orang tersebut. Jika menurut kita pekerjaan itu penting, mengerjakan pekerjaan itu sebaik-baiknya akan membuat kita merasa enak, dan berarti kita menjadi partisipan otentik dalam pekerjaan itu. Hal ini akan memberikan kepuasan bagi diri kita. Orang yang semakin terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas, orang, atau ide, ia lebih sehat secara psikologis. Hal ini berlaku bukan hanya untuk pekerjaan, melainkan juga hubungan dengan keluarga dan teman, kegemaran, dan keanggotaan dalam politik, agama, dan sebagainya.

2. Relasi Sosial yang Hangat

Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu kapasitas untuk mengembangkan keintiman dan untuk merasa terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu mengembangkan relasi intim dengan orangtua, anak, pasangan, dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan perluasan diri dan perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik. Ada perbedaan hubungan cinta antara orang yang neurotis (tidak matang) dan yang berkepribadian sehat (matang). Orang-orang neurotis harus menerima cinta lebih banyak daripada yang mampu diberikannya kepada orang lain. Bila mereka memberikan cinta, itu diberikan dengan syarat-syarat. Padahal, cinta dari orang yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Jenis kehangatan yang lain, yaitu perasaan terharu, merupakan hasil pemahaman terhadap kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan, penderitaan, ketakutan, dan kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Hasil dari empati semacam ini adalah kesabaran terhadap tingkah laku orang lain dan tidak cenderung mengadili atau menghukum. Orang sehat dapat menerima kelemahan manusia, dan mengetahui dirinya juga memiliki kelemahan. Sebaliknya, orang neurotis tidak mampu bersabar dan memahami sifat universal pengalaman-pengalaman dasar manusia.

3. Keamanan Emosional
Kualitas utama manusia sehat adalah penerimaan diri. Mereka menerima semua segi keberadaan mereka, termasuk kelemahan-kelemahan, dengan tidak menyerah secara pasif terhadap kelemahan tersebut. Selain itu, kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh emosi-emosi mereka, dan tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu. Mereka dapat mengendalikan emosi, sehingga tidak mengganggu hubungan antarpribadi. Pengendaliannya tidak dengan cara ditekan, tetapi diarahkan ke dalam saluran yang lebih konstruktif.Kualitas lain dari kepribadian sehat adalah "sabar terhadap kekecewaan". Hal ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan atas berbagai keinginan atau kehendak. Mereka mampu memikirkan cara yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama. Orang-orang yang sehat tidak bebas dari perasaan tak aman dan ketakutan. Namun, mereka tidak terlalu merasa terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut secara lebih baik daripada kaum neurotis.

4. Persepsi Realistis
Orang-orang sehat memandang dunia secara objektif. Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali memahami realitas disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka sendiri. Orang sehat tidak meyakini bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi itu jahat atau baik menurut prasangka pribadi. Mereka memahami realitas sebagaimana adanya.

5. Keterampilan dan Tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri di dalam pekerjaan tersebut. Kita perlu memiliki keterampilan yang relevan dengan pekerjaan kita, dan lebih dari itu harus menggunakan keterampilan itu secara ikhlas dan penuh antusiasme.Komitmen pada orang sehat atau matang begitu kuat, sehingga sanggup menenggelamkan semua pertahanan ego. Dedikasi terhadap pekerjaan berhubungan dengan rasa tanggung jawab dan kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan penting dan melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan.

6. Pemahaman Diri
Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini memerlukan usaha memahami diri sendiri sepanjang kehidupan secara objektif. Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya menurut keadaan sesungguhnya. Jika gambaran diri yang dipahami semakin dekat dengan keadaan sesungguhnya, individu tersebut semakin matang. Demikian juga apa yang dipikirkan seseorang tentang dirinya, bila semakin dekat (sama) dengan yang dipikirkan orang-orang lain tentang dirinya, berarti ia semakin matang. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang lain dalam merumuskan gambaran diri yang objektif.Orang yang memiliki objektivitas teradap diri tak mungkin memproyeksikan kualitas pribadinya kepada orang lain (seolah orang lain negatif). Ia dapat menilai orang lain dengan seksama, dan biasanya ia diterima dengan baik oleh orang lain. Ia juga mampu menertawakan diri sendiri melalui humor yang sehat.

7. Filsafat Hidup
Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai keterarahan (directness). Keterarahan itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan, serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan yang bermakna. Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.Kerangka dari tujuan-tujuan itu adalah nilai, yang bersama dengan tujuan sangat penting dalam rangka mengembangkan filsafat hidup. Memiliki nilai-nilai yang kuat merupakan salah satu ciri orang matang. Orang-orang neurotis tidak memiliki nilai atau memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara, yang tidak cukup kuat untuk mempersatukan semua segi kehidupan. Suara hati berperan dalam menentukan filsafat hidup. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dengan suara hati tidak matang. Yang tidak matang, suara hatinya seperti pada kanak-kanak: patuh dan membudak, penuh larangan dan batasan, bercirikan perasaan "harus". Orang yang tidak matang berkata, "Saya harus bertingkah laku begini." Sebaliknya, orang yang matang berkata, "Saya sebaiknya bertingkah laku begini." Suara hati yang matang adalah perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis.Mempelajari manusia dari sisi perilaku dasar kebudayaan dan peradaban akan memberikan pandangan yang cukup penting untuk melihat minat dan kepentingan manusia dalam hidupnya, usaha-usahanya menghadapi tantangan untuk mempertahankan hidup dan usaha nya mempertahankan diri. Manusia tidak berperilaku seperti binatang adalah karena manusia bukan binatang, bukan pula karena mereka punya budaya atau adab.

4. Perkembangan kepribadian (self) menurut Rogers,
manusia yang rasional dan sadar,tidak di control oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak,seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training),penyapihan yang lebih cepat,atau pengalaman-pengalaman sebelum waktunya. Dengan toilet training anak akan terbiasa oleh perilaku-perilaku yang akan membentuk kepribadiannya dalam masa yang akan datang. Rogers percaya bahwa orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka,harus menjadi makhluk yang sadar dan rasional. Artinya individu dituntut untuk menjadi makhluk yang memiliki segala kelebihan dan kekurangan,tetapi ia harus sadar akan hal tersebut karena hal tersebut terdapat di dalam dirinya. Dengan berpikir rasional individu akan sadar akan kesalahannya,ia akan berpikir jauh sebelum melakukan sesuatu,memikirkan masak-masak sebab akibat yang akan ia terima nanti. Pemikiran rasional merupakan pemikiran berdasarkan logika atau akal sehat.

Rogers percaya bahwa orang-orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka kontrol.Menurut Rogers,pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan psikologis. Pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak adalah penting,tetapi fokus pada apa yang terjadi dengan kita sekarang, bukan pada apa yang terjadi waktu itu.Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien,pengalaman-pengalaman subjektifitasnya sendiri.

5. peranan positif negards dalam kepribadian individual
Positive regards,suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes,dimiliki semua orang;setiap anak terdorong untuk mencari positive regards.Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu pada masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang,anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regards). Anak puas kalau dia menerima kasih sayang,cinta,dan persetujuan dari orang-orang lain,tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Oleh karena itu,peran orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. Berikan anak cinta dan kasih sayang yang seutuhnya,jangan sampai anak tidak mengenali figur dari salah satu atau kedua orang tuanya. Karena hal itu akan berpengaruh negatif bagi perkembangan anak. Anak akan tumbuh menjadi suatu kepribadian sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regards ini dipuaskan dengan baik. Anak mulai mengembangkan sesuatu “pengertian-diri” (self-concept) melalui positive regards.


6. Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya:

a. Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif.Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan di luar disampaikan ke sistem saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional” dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya,baik kegembiraan maupun kesusahan) dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat daripada orang yang defensif.

b. Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya,hidup sepenuhnya dalam setiap moment kehidupan.Setiap pengalaman dirasa segar dan baru,maka dari itu ada kegembiraan karena setia pengalaman tersingkap. Jelas,orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus menerus terbuka kepada pengalaman-pengalaman baru. Orang yan berfungsi sepenuhnya yang tidak memiliki diri yang berprasangka atau tegar tidak harus mengontrol atau memanipulasi pengalaman-pengalaman sehingga dengan bebas berpartisipasi di dalamnya.

c. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang lain
Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Menurut Allport saya telah belajar bahwa seluruh perasaan organismik saya terhadap suatu situasi lebih dapat percaya daripada pikiran saya.

d. Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwa semakin seseorang sehat secara psikologis,semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan indakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya,tidak di atur oleh tingkah laku,keadaan atau peristiwa-peristiwa masa lampau. Ia bebas menentukan jalan hidupnya tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

e. Kreativitas
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Orang-orang terbuka sepenuhnya kepada semua pengalaman,yang percaya akan organisme lain mereka sendiri,yang fleksibel dalam keputusan serta tindakan. Bertingkah laku spontan,berubah,bertumbuh dan berkembang sebaai respon atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam. Rogers percaya bahwa orang-orang yang berfungsi sepenuhnya lbih mampu menyesuikan diri dan dapat bertahan hidup terhadap perubahan-perubahan yang drastis. Rogers melihat orang-orang yang berfungsi sepenuhnya merupakan “barisan depan yang layak” dalam proses evolusi manusia. Orang kreativ merupakan orang-orang yang dapat menemukan-menemukan penemuan baru dari hasil ide pemikirannya. Ia cenderung percaya akan kemampuannya tidak takut salah terhadap tindakannya.

Sumber:
www.google.com
buku model-model kepribadian sehat(Duane Schultz)

Kamis, 08 Oktober 2009

Anak Pemulung Yang Lemah Mental

Anak Pemulung Yang Lemah Mental

Di dekat perumahan saya ada keluaraga pemulung, mereka berjumlah tiga orang dengan satu anak perempuan yang berusia 15 tahun, nama anak itu wati. Saya baru mengetahui bahwa anak itu lemah mental. Saya berusaha mencari tau tentang dia dari tetangga lain ataupun melihat kehidupannya dari jauh. saya berusah mencari tau tentang dia, kebetulan rumah dia tidak terlalu jauh dari rumah saya, jadi saya bisa sedikit mudah melihat kehidupannya.
Hari kamis tanggal 8 oktober 2009, hari ini saya mulai mengamati kehidupan gadis itu mulai dari pagi, pagi-pagi sekali sekitar pukul 07.00 saya sudah melihat dia di depan rumah saya, dia dengan ayah dan ibunya sedang mengambil sampah yang ada di tong sampah depan rumah saya, saya memperhatikan gadis itu ternyata dia tidak ikut mengambil sampah-sampah yang ada, dia hanya berdiri sambil senyem-senyum kepada setiap orang yang lewat, watipun menyapa orang yang lewat itu dengan menggunakan bahasa jawa tetapi saya tidak bisa mengerti apa yang ia katakana, saya jadi ingat kata-kata tetangga saya bahwa wati berasal dari jawa dan hanya bisa menggunakan bahasa jawa. Setelah itu saya melihat wati dan orang tuanya pergi, mungkin mereka mau memulung di tempat lain
Sekitar pukul 12.00 saya melihat wait lewat di depan rumah saya, dia pasti telah selesai memulung. Diam-diam saya mengikuti mereka dari jauh. seampainya dirumah wati duduk di depan rumahnya, ibunya pun masuk kerumah dan mengambil sebuah mangkok, ibu wait pergi kerumah tetangganya, ternyata ibu Wati meminta sedikit beras kepada tetangganya dan ibu itupun mendapatkan sedikit beras dari tetangganya. Saya pun pergi kerumah tetangganya dan bertanya apakah keluarga Wati sering meminta beras kepada ibu? “kata ibu itu mereka memang selalu minta kepada tiap tetangga kalau mereka tidak punya uang untuk membeli beras, tetapi tidak terlalu sering. Setelah itu saya kembali mendekati rumah Wati, ternyata ia sedang di suapi makan oleh ibunya, Wati hanya makan dengan nasi. Wati di suapi ibunya karena dia memang tidak bias melakukan apa-apa seorang diri.
Setelah makan wait masuk kerumahnya. Saya berdiri di dekat rumah Wati sekitar satu jam tetapi Wati tidak terlihat keluar rumah, saya piker mungkin Wati sedang tidur siang. Tidak lam kemudian say melihat Wati keluar ruma sambil berlari, ia pun berdiri di depan rumahnya. Ternyata Wati buang air kecil sambil berdiri. Saya melihat ada darah waktu Wati buang air kecil ternyata Wati sedang datang bulan. Ibunya wait keluar rumah dan mengajak Wati masuk kerumah saya jadi ingat cerita tetangga saya bahwa Wati kalau buang air kecil harus di Bantu oleh ibunya, bahkan kalau Wati datang bulanpun ibunya yang mengurusi semua.
Saya pun mengakhiri pengamatan saya pada pukul 15.00 karena saya rasa saya sudah mendapatkan hal-hal penting dalam kehidupan Wati. Saya sangat merasa terharu melihat kehidupan gadis itu. Ia memiliki keluarga yang ekonominya sangat kekurangan dan saya sangat bangga melihat ibuny Wati karena dengan kondisi kehidupanyya yang sekarang ia masih tetap mau mengurusi anaknya dengan ikhlas.

Ditulis oleh : Aryanti ( 10508250)
Kelas : 2PAO5
Mata kuliah : psikodiagnotik

Rabu, 07 Oktober 2009

perbedaan psikoanalisa , behaviorisme, dan humanistik

A. Psikoanalis
Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia, pendiri aliran ini adalah Sigmund Freud. Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah.
Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:
a. Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua bagian:
i). libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan kosntrukstif.
ii). thanatos – insting destruktif dan agresif
b. Ego, berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas
c. Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebgai hati nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.

B. Behaviorisme
Aliran behaviorisme lahir sebagai reaksi aliran instropeksionisme ( menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif ) dan juga aliran psikoanalisis (berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.
Behaviorisme mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan. Walaupun demikian asumsi yang digunakan oleh aliran behaviorisme aliran ini banyak menentukan perkembangan psikologi.
Salah satu yang sering muncul dalam literatur psikologi adalah tentang teori “tabula rasa” sebagai kelanjutan pendapat Aristoteles yang secara garis besar menganalogikan manusia ( bayi ) sebagai kertas putih dan menjadikan hitam atau menjadikan berwarna lain adalah pengalaman atau hasil interaksi dengan lingkungannya. Teori pelaziman klasik, teori pelaziman operan dan social learning theory juga merupakan produk dari aliran ini

D. Psikologi Humanistik
Lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna kehidupan
Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow yang menyatakan “studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta( Frank Goble,1993,34 )
Krtik-kritik dari psikologis humanistik menunjukan perbedaaan dan asumsi yang berbeda dengan aliran –aliran lain:
1. Psokologi humanistik tidak mengagungkan metode statistik dan serba rata-rata tetapi melihat pada yang mungkin dan harus ada.
2. Psikologis humanistik tidak berlebihan melakukan penelitian eksperimen pada binatang tetapi pada kodrat manusia beserta sifat-sifat manusia yang positip.
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan, kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.
Gambar. Hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
Kebutuhan fisiologis dasar
• Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan
• Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman,
• Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain
• Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu
• Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu

Kritikan Aliran Humanistik Terhadap Psikoanalisa Dan Behaviorisme

PSIKOANALISA

* Pandangan terlalu deterministik merendahkan martabat kemanusiaan
* Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman masa kanak-kanak, seolah-seolah kehidupan sekarang ditentukan dari kehidupan masa lalu
* Minimnya rasionalitas, psikologi harusnya meneliti secara mendalam bagaimana proses mental ini berfungsi
* Pada pendekatan psikoanalisa malah terlalu rasional
* Data empiris yang ada kurang banyak mendukung

BEHAVIORISME

* Masih mengabaikan potensi yang dimiliki individu
* Secara keras menolak kesadran yang tidak nyata sebagi studi psikologi tapi mengakui adanya jiwa dan proses-proses mental
* Tampak radikal

ditulis Oleh Aryanti

Minggu, 04 Oktober 2009

Kehidupan Di Pesantren Khilafatul Muslimin

Saya berkesempatan untuk melakukan penelitian di Pesantren Khilafatul Muslimin, saya bertemu dengan seorang pengurus sekaligus guru di pesantren ini. Nama beliau adalah bapak Surydi(40tahun). Pesantren Khilafatul Muslimin berdiri sejak tahun 1987, Khilafatul Muslimin berarti pemersatu umat sedunia. Pesantren ini dahulunya adalah sebuah panti asuhan tetapi karena banyak anak-anak panti yang merasa kecil hati kalau mereka tinggal di panti asuhan, maka dengan bijaksan pendiri panti mengganti panti asuhannya menjadi sebuah pesantren. Dalam pesantren ini sangat di anjurkan untuk memahami bagaimana hidup penuh dengan keikhlasan. Pesantren ini tidak mempunyai donator tetap, tetapi ada saja yang membantu tiap bulannya. Pesantren ini juga memiliki sekolah dari TK, SD, SMP dan SMA. Semua biaya sekolah ini gratis, tetapi kalau masalah ujian nasional pesantren ini masih menumpang di sekolah negri dekat pesantren ini. Biasanya pesantren ini mendapat sumbangan buku tiap tahun dari Al-azhar dan Darussalam. Dalam pesantren ini anak- anak diberi kesempatan libur 20 hari dalam 1 tahun. Biasanya kesempatan itu dilakukan untuk mudik ke kampong halaman bagi yang mempunyai kampong tidak terlalu jauh.
Pesantren ini mempunyai beberapa aturan, seperti wajib solat lima waktu berjama’ah, harus hapal Al-Qur’an, tidak boleh ada demo atau perdebatan, tidak boleh pacaran dan nonton tv harus pada jam yang telah di tetapkan. Pesantren ini sangat mengutamakan kebersamaan, jadi semua pekerjaan dan kegiatan dilakukan bersama-sama. Pesantren ini juga bias di sebut sebai tempat konsultasi keagamaan, karena banyak pula orang-orang yang datang untuk belajar agama islam ataupun orang-orang yang hanya untuk menceritakanmasalah keagamaan mereka. Selain orang muslim, banyak pula orang-orang yang beragama non muslim yang dating kesini hanya untuk mempererat hubungan baik antar umat beragama, karena pesantren ini tidak pernah membed-bedakan agama. Oleh karena itu maka pesantren ini di sebut sebagai pemersatu umat sedunia
Selain dengan pak Suryadi saya juga berbincang dengan seorang anak perempuan di pesantren ini, namanya Arni, ia adalah santri yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Arni tinggal di pesantren ini karena orang tuanya tidak mampu untuk membiayai hidup dan sekolahnya. Arni dating ke pesantren ini di antar oleh pamannya. Arni mengatakan bahwa pertama dating ke panti ini ia merasa asing dan kesepian, ia juga sangat merindukan keluarganya, tetapi lama kelamaan Arni mulai bias menyesuaikan diri di pesantren ini, sekarang ia sudah mempunyai banyak teman. Setiap bulan Arni selalu menunggu surat dari orang tuanya, surat itu bias mengobati rasa rindunya pada orang tuanya. Pada lebaran tahun ini Arni tidak bias mudik seperti teman-temanya yang lain karena ongkosnya sangat mahal. Tetapi ia tidak merasa sedih karena pesantren sudah seperti rumahnya sendiri dan ia merasa bersama keluarganya.
Demikianlah pembicaraan saya dengan bapak Suryadi dan Arni. Saya mersa sangat puas dengan kunjungan saya hari itu, krena selain bias menyelesaikan tugas saya juga mendapat pelajaran berharga, Karen bapak Suryadi banyak sekali memberi nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat untuk saya, selain itu saya juga dapat mencontoh kehidupan di pesantren itu yang sngat mementingkan keikhlasan dan hidup yang mandiri

Perbedaan Psikoanalisa Sigmund Freud Dan Erikson

Psikoanalisa Freud
Freud mempelajari perkembangan kepribadian dan berpendapat bahwa tujuan dari perkembangan adalah terbentuknya kepribadian dewasa yang matang, bebas dari anxiety (kecemasan) yang tidak sadar dan mampu mengadakan hubungan yang sehat dengan manusia lain.
Menurut Freud, struktur kepribadian terdiri dari id, ego dan super ego. Dorongan dasar yang paling penting pada manusia; dorongan seks (libido) -->Eros-->life instinc- dan agresi-->Tanathos-->Death instinc, yang juga merupakan sumber dari tingkah laku, perasaan, dan fikiran.Taraf kepribadian yang terendah adalah id, yang merupakan kumpulan dorongan yang bersifat biologis, instingtif dan primitif. Id bekerja berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle) yang menuntut pemuasan segera.Dengan makin bertambahnya ego, maka dengan fungsi ego anak bisa membedakan antara dorongan-dorongan di dalam dirinya dengan kenyataan. Ia mulai dapat menyesuaikan diri pada tuntutan kenyataan. Realitas menuntut adanya peraturan dan peraturan menuntut adanya pengendalian terhadap rangsangan-rangsangan dan keinginan-keinginan.Pada taraf ego ini, yang bekerja adalah reality principle. Dengan prinsip ini anak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial dan kebudayaan.Super ego mulai berkembang pada umur 4-6 tahun, karena pada usia ini anak sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial (bersosialisasi). Bila ego merupakan aspek eksekutif dari kepribadian yang menengahi tuntutan id dengan kenyataan, maka super ego merupakan aspek legislatif dan yudikatif.Super ego/kata hati merupakan larangan-larangan dan sangsi-sangsi terhadap pemuasan langsung dari dorongan-dorongan. Super ego terbentuk secara tidak sadar melalui pengalaman masa kecil terutama dari hasil pendidikan orang tua. Super ego memberi kritik terhadap pikiran dan tindakan ego dan akan menimbulkan perasaan guilty dan anxiety (takut dan cemas) bila super ego dilanggar. Fungsi dari ego mengadakan kompromi antara id dan super ego dan antara keduanya dengan tuntutan dunia luar. Penyesuaian diri tergantung pada kekuatan ego dan super ego serta pada pengalaman-pengalaman yang dialami oleh anak selama fase perkembangan.
Fase Perkembangan Freud
Fase Oral
Pada tahun pertama kehidupan, kegiatan terutama dilakukan di sekitar mulut yang merupakan sumber kenikmatan bagi bayi.

Fase Anal
Pada tahun kedua berpindah dari mulut ke daerah anal. Pada fase inilah anak-anak diberi latihan soal-soal kebersihan ---> toilet training

Fase Phalik
Berlangsung pada usia 4 tahun. Sumber kenikmatan berpindah ke daerah genital. Pada fase ini sering terjadi oedipus compleks, di mana anak merasa lebih sayang pada orang tua yang tidak sejenis dan benci pada orang tua yang sejenis. Tetapi perasaan ini menimbulkan rasa anxiety pada anak. Di mana pada anak laki-laki timbul kastrasi anxiety pada anak perempuan takut dihukum oleh ibunya.

Fase Latent
Setelah melalui fase phalic yang penuh gejolak, anak memasuki fase latent, yang secara relatif tenang akan berlangsung sampai masa adolesence. Pada masa ini tidak ada perkembangan baru dalam seksualitas tetapi diisi dengan perkembangan intelektual yang pesat dan kecakapan sosial

Fase Genital
Merupakan akhir dari perkembangan psikoseksual. Pada masa ini dorongan seksual mulai berkembang ke arah sikap dan perasaan seksual yang dewasa.













Psikoanalisa Erikson
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.
Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic

Fase Perkembangan Erikson
Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. dan merasa terancam terus menerus. Hal ini ditandai dengan munculnya frustasi, marah, sinis, maupun depresi.
Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Pada tahap kedua adalah tahap anus-otot (anal-mascular stages), masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
Inisiatif vs Kesalahan
Tahap ketiga adalah tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan..
Kerajinan vs Inferioritas
Tahap keempat adalah tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda merupakan bagian dari tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat
Keintiman vs Isolasi
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Jenjang ini menurut Erikson adalah ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri.
Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. Apabila pada tahap pertama sampai dengan tahap ke enam terdapat tugas untuk dicapai, demikian pula pada masa ini dan salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi)..
Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Dalam teori Erikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.

Sabtu, 03 Oktober 2009

psikologi kematian

PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
KISAH NYATA
''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,'' begitu ia mengawali
kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin
yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan
shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk
memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang.
''Saya telah merasakan mati,'' ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu.
Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati
itu.
Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging,
dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi.
Ini tulisan saya di harian pagi Riau Pos, Ahad 1 Oktober 2006. semoga bermanfaat Kesaksian
Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ ''Menyaksikan Orang Disiksa dan
Ingin Kembali ke Dunia'' Laporan Idris Ahmad - Pekanbaru
Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang
peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah
meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir
sama.
Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.
Berikut catatan Riau Pos yang turut serta mendengarkan kesaksian Aslina dalam temu Alumni
ESQ (emotional, spiritual, quotient) Ahad (24/9)
di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.
Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip
Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin
dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond. Bagi pembaca
yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat
membuka situs www.lifeafterlife. com dan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat
1 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
dibaca di buku Life After Life.
Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25
tahun itu memberikan kesaksian saat nyawanya
dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan
pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah
datang kepada dirinya.
Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi.
Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada
umur 20 tahun ia terkena
gondok (hipertiroid) . Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan
matanya.
Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas
gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia. Hasil
pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi.
''Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,' ' jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya
diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah.
Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke
Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD),
saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak.Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang
perawatan. ''Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan
kalimat
thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan
nafas terakhir, '' ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan
kesaksiaanya.
''Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,'' begitu ia mengawali
kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin
yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan
shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk
memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang.
''Saya telah merasakan mati,'' ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu.
Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati
itu.
Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging,
dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi.
''Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,'' tambahnya. Di saat itu ia
sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah.
''Saat di ujung napas, saya berzikir,'' ujarnya. ''Sungguh sakitnya, Pak, Bu,'' ulangnya di
hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.
Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada
2 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat
serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada
ruh Aslina. ''Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,''
ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ''siapa Tuhanmu, apa
agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.
" Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar.
Lalu ia dibawa ke alam barzah. ''Tak ada teman kecuali amal,'' tambah
Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau.
Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam
itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di
alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya
berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok
itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.
Aslina melanjutkan. ''Bapak, Ibu, ingatlah mati,'' sekali lagi ia
mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput.
Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang
malaikat.
Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya.
Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ''Ayah''. ''Wahai ayah bisakah saya
bertemu
dengan ayah saya,'' tanyanya.
Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara
17-20 tahun itu.
Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun.
Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan
salam ke
ayahnya dan berkata: ''Wahai ayah, janji saya telah sampai.'' Mendengar itu
ayah saya saya menangis.
Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ''Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu.
'' ruh Aslina pun menjawab.
''Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai''.
Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada
hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada.
''Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah
kekal,'' ujarnya bak seorang pendakwah.
Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk.
Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang
beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi
yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang
perempuan
3 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu.
''Siapa kamu?'' lalu perempuan itu menjawab.''Akulah (amal) kamu.''
Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan
menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa.
Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton,
tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan.
Ruh Aslina bertanya kepada amalnya.
''Siapa manusia ini?'' Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka
membunuh orang.
Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya
lagi ke amalnya
tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah
shalat
bahkan tak bisa mengucapkan dunia kalimat syahadat ketika di dunia.
Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke
tubuhnya.
Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling
bunuh,
manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.
Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan,
setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran
darah,
orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya
pada amalnya.
Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh.
Tampak pula orang berkepala babi dan berbadan babi. Orang tersebut adalah orang
yang suka
berguru pada babi. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh.
Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya
ketika di dunia.
Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di
malam yang gelap,
kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak
tampak.
Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu
Akbar.
Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya. Kalungan itu ternyata
tasbih yang memiliki biji 99 butir.
Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan
4 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
cahaya,
di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan
emas.
Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak
tersebut adalah husnul
khatimah. (Husnul khatimah secara literlek berarti akhir yang baik.
Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat)
baik,red).
Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun
mengatakan kepada amalnya.
''Saya mau shalat.'' Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh
Aslina.
''Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,''
ungkap Aslina.
Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan
pula kepada ruh Aslina,
makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak
''husnul khatimah'' itu mengeluarkan cahaya terang.
Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun
bicara kepada ruh Aslina.
''Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.''
Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad
berkumpul di satu lapangan
yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan
manusia itu.
Kumpulan manusia itu berkata. ''Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya
Allah.''
Manusia-manusia itu juga memohon. ''Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau
beramal.''
Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati
suri.
Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan
alumni ESQ
itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.
Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah
mendapat lisensi
dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ)
menjelaskan bahwa
fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah
diteliti ilmuan Barat.
5 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Legisan mengemukakan pula, mungkin di antara alumni ESQ yang hadir pada Ahad
(24/9) malam
itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang
jelas, lanjutnya,
rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama.
''Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita
semua,
'' ujarnya.Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang
mati suri.
Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana
ia melihat rekaman
seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang
mati suri itu berkata:
''Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.''
Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin
dikembalikan ke dunia dan
ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ''aku ingin agar aku
dapat kembali dan
membatalkan semuanya,'' Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu'muninun (23)
ayat 99-100:
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), Hingga apabila datang kematian
kepada seseorang
dari mereka, dia berkata:''Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).''(99) .
Agar aku berbuat
amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari
mereka dibangkitkan. (100).
Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat
Az-Zumar ayat 39:
''Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum
datang azab
kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).''
Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan.
Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan
kesaksiaannya
saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati
perintah Allah
dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni yang
bersimpati dan ingin membantu
pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto
6 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
bersama Aslina.
Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan
Aslina.***
--------------------------------------------------------------------------------
Berbicara mengenai kematian saya teringat topik yang menarik di METRO TV di
setiap minggu sore jam 4 .
Dalam acara " great lecture"yang dibawakan oleh Prof .Dr.Komarudin Hidayat.
Topik yang dibawakan pada saat itu adalah PSIKOLOGI KEMATIAN.
Yang menarik dalam topik itu adalah survey yang diadakan oleh Prof Dr Komarudin
Hidayat tentang 2 hal yang menyangkut kematian .
1. MENGAPA ORANG TAKUT MATI
2. PENGALAMAN TENTANG " NEAR DEATH EXPERIENCE" atau ' PENGALAMAN
MENDEKATI KEMATIAN" .yang dialami oleh orang
Yang mati suri.
A. MENGAPA ORANG TAKUT MATI
Dari hasil survey ternyata jawaban tentang mengapa orang takut mati beraneka
macam , mulai dari takut merasa kesakitan saat mengahadapi
7 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Kematian , kemudian ada juga yang menjawab belum siap mati karena dosanya
terlalu banyak dan takut masuk neraka.
Akan tetapi jawaban yang paling banyak dari responden survey adalah pada
dasarnya orang takut mati karena terlalu cinta akan kehidupan dunia.
Terlalu cinta akan dunia mengakibatkan orang tersebut sangat takut kehilangan
apa apa yang sudah dia miliki sekarang ini, baik itu mobil , rumah yang bagus
Istri,anak ,deposito di bank, jabatan di kantor dll.
Dr Komarudin selanjutnya menjelaskan mengapa kita harus takut mati karena
kematian adalah pintu / gerbang pertama menuju gerbang gerbang berikutnya.
Apalagi jika kita memiliki amal baik yang amat banyak sebagai bekal dalam
perjalanan yang sangat sangat jauh . karena segala amal baik akan menjelma
Manjadi makhluk yang akan menolong dan menemani kita di alam barzakh . amal
amal tersebut berubah menjadi makhluk karena hukum hukum fisika,
Kimia,biologi di alam barzakh sudah berbeda denagn hukum hukum fisika,kimia dan
biologi yang ada di dunia.
Sebagi contoh , ALQURAN di dunia berbentuk sebuah buku./tulisan , akan tetapi
karena hukum fisika,kimia,biologi di alam barzakh sudah berbeda dengan
Di bumi ,maka ALQURAN akan menjelma menjadi makhluk yang akan menemani kita ,
jikia kita selalu membaca ALQURAN setiap hari ,memahamimya dan
Mengamalkannya semampu kita sebaik baiknya. Selanjutnya Dr Komarudin mengambil
sebuah kisah sbb:
Di dalam buku " MEMASUKI ALAM BARZAKH" , ketika mayat sudah dikuburkan
kemudian datang malaikat mungkar dan nakir untuk memulai pertayaan,
8 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Di saat itulah ALQURAN datang sebagai makhluk yang menjadi pembela/pengacara
kita di alam barzakh atas pertayaaan pertayaan yang diajukan malaikat
Mungkar dan nakir. ALQURAN langsung berkata kepada ahli kubur " jangan lah
engkau takut , aku ini adalah ALQURAN yang selalu engkau baca. Karena
engkau selalu setia menjadikan aku teman dikala susah dan senang sewaktu dunia
, maka kini aku menjadi kekasih mu yang akan menemani kamu hingga
hari berbangkit dan kelak aku juga akan memberikan syafaat di hari qiamat untuk
memasukan kamu ke surga .
B. SURVEY PENGALAMAN MATI SURI /NEAR DEATH EXPERINCE
Pada survey yang diajukan pada orang orang yang pernah mengalami mati suri ,
ternaya didapat 2 hal pengalaman yang berbeda pada orang yang pernah
Mati suri.
1. PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN BAGI ORANG YANG BANYAK AMAL
BAIKNYA
Sewaktu mati suri, orang tersebut mendapatkan,melihat dan meyaksikan suatu
pemandangan yang sangat indah yang belum pernah terlihat
Terdengar di dunia ini. Ketika ia menyadari bahwa ia ternyata dikembalikan ke
dunia lagi, ia sangat menyesal mengapa ia harus kembali
Kedunia. DR Komarudin menjelaskan bahwa pengalaman seperti ini dialami oleh
orang yang banyak amal baiknya.
9 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Bahkan ada satu responden yang disurvey menceritakan keindahan alam setelah
kematian sbb:
Ada seorang ibu yang menglamai sakit yang sangat parah dan dia mengalamai koma
di RS Husni THamrin di Jakarta, ibu ini adalah seorang yang
Sholeh . Sewaktu mengalami mati suri , ibu tersebut merasa dirinya berada
diatas sebuah bukit yang sangat tinggi. Disana tidak ada manusia dan hewan.
Yang ada hanyalah tumbuh tumbuhan saja. Betapa terkagum kagunya si ibu
tersebut melihat keindahan yang belum ia lihat dan dirasakan di dunia.
Padahal si ibu tersebut sebelumnya sudah pernah berpergian ke Swiss yang
terkenal kan keindahannya. Kemudia ia juga mendengar suara yang
Sangat merdu yang ia juga belum pernah mendengar suara seindah suara tersebut.
Suaraitu terjadi hanya karena gesekan antara angin dan dahan dahan
Yang ada di sana. Daun daun yang ada di pohon bergermerlap cahaya emas dan
permata berkilau kilauan mata yang memandangnya
Kemudian si ibu bertanya pada dirinya sendiri " DIMANA KAH AKU INI ?" walaupun
tidak ada orang disana tapi kemudian ada
Jawaban " INILAH SURGA YANG TELAH DIJANJIKAN KEPADAMU ".
2. PENGALAMAN YANG MENAKUTKAN BAGI ORANG YANG BANYAK DOSANYA
Sedangkan bagi orang yang yang banyak dosanya ia mengalami pemandangan yang
sangat menyeramkan . dia melihat orang orang dibelenggu
Dengan rantai rantai yang sangat panjang ,diikat pada tiang yang tinggi
kemudian ditempatkan ditengah tengah kobaran api yang membara.
10 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Ditempat yang sangat sempit itu dia menyaksikan orang sedang disiksa dengan
dituangkan air panas yang mendidih ke atas mukanya hingga
Hangus . kemudian makanan dan minuman yang dihidangkan hanyalah air yang sangat
panas serta darah nanah .
Dan orang tersebut sangatlah bergembira sekali ketika ia ternyata dikembalikan
lagi kedunia dari mati surinya tersebut dari pemandangan
Yang sangat menyeramkan. Itu.
Dan orang tersebut segera melakukan perubahan perubahan secra drastis akan cara
hidup dan perilakunya di dunia setelah ia kemabli kedunia
Dari mati suri tersebut.
Mudah mudahan sedikit topik Dari PROF.DR Komarudin Hidayat memberikan semangat
bagi kita semua untuk berlomba lomba dalam mengerjakan
Amalan sholeh sebagi bekal untuk perjalan yang sangat jau.
AMIN
INFORMASI PENERBANGAN GRATIS
Bila kita akan 'berangkat" dari alam ini ia ibarat penerbangan ke
sebuah negara.
Di mana informasi tentangnya tidak terdapat dalam brosur
penerbangan, tetapi melalui Al-Qur'an dan Al-Hadist.
11 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Di mana penerbangan bukannya dengan Garuda Airlines, Singapore
Airlines, atau US Airlines, tetapi Al-Jenazah Airlines.
Di mana bekal kita bukan lagi tas seberat 23Kg, tetapi amalan yang
tak lebih dan tak kurang.
Di mana bajunya bukan lagi Pierre Cardin, atau setaraf dengannya,
akan tetapi kain kafan putih.
Di mana pewanginya bukan Channel atau Polo, tetapi air biasa yang
suci.
Di mana passport kita bukan Indonesia, British atau American,
tetapi Al-Islam.
Di mana visa kita bukan lagi sekedar 6 bulan, tetapi
'Laailaahaillallah'
Di mana pelayannya bukan pramugari jelita, tetapi Izrail dan
lain-lain.
Di mana servisnya bukan lagi kelas business atau ekonomi, tetapi
sekedar kain yang diwangikan.
Di mana tujuan mendarat bukannya Bandara Cengkareng, Heathrow
Airport atau Jeddah International, tetapi tanah pekuburan.
Di mana ruang menunggunya bukan lagi ruangan ber AC dan permadani,
tetapi ruang 2x1 meter, gelap gulita.
Di mana pegawai imigrasi adalah Munkar dan Nakir, mereka hanya
memeriksa apakah kita layak ke tujuan yang diidamkan.
Di mana tidak perlu satpam dan alat detector.
Di mana lapangan terbang transitnya adalah Al Barzakh.
Di mana tujuan terakhir apakah Syurga yang mengalir sungai di
bawahnya atau Neraka Jahannam.
Penerbangan ini tidak akan dibajak atau dibom, karena itu tak perlu
bimbang. Sajian tidak akan disediakan, oleh karena itu tidak perlu merisaukan
masalah alergi atau halal haram makanan.
Jangan risaukan cancel pembatalan, penerbangan ini senantiasa tepat
waktunya, ia berangkat dan tiba tepat pada masanya.
12 / 13
PSIKOLOGI KEMATIAN
Ditulis oleh Sedekah.net
Kamis, 09 April 2009 06:26 -
Jangan pikirkan tentang hiburan dalam penerbangan, karena anda
telah hilang selera bersuka ria.
Jangan bimbang tentang pembelian tiket, ini telah siap di booking
sejak anda ditiupkan ruh di dalam rahim ibu.
YA ..! BERITA BAIK...!! Jangan bimbangkan siapa yang duduk di
sebelah anda. Anda adalah satu-satunya penumpang penerbangan ini. Oleh karena
itu bergembiralah selagi bisa! Dan sekiranya anda bisa!
Hanya ingat! Penerbangan ini datang tanpa 'Pemberitahuan' . Cuma
perlu ingat!! Nama anda telah tertulis dalam tiket untuk Penerbangan. Saat
penerbangan anda berangkat tanpa doa Bismillahi Tawakkaltu 'Alallah, atau
ungkapan selamat jalan. Tetapi Inalillahi Wa Inna ilaihi Rajiuun?. Anda
berangkat pulang ke Rahmatullah. ....
ADAKAH KITA TELAH SIAP UNTUK BERANGKAT?
'Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat kematian. Karena
dengan kecerdasannya dia akan mempersiapkan segala perbekalan untuk
menghadapinya. '
Semoga bermanfaat.. .Persiapkan diri, siapa tahu Ramadhan ini
adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita... Semoga Ramadhan ini lebih baik dari
Ramadhan kemarin...Amiin.
13 / 13