Gangguan ini ditandai dengan adanya ketidakmampuan anak untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang dihadapi, sehingga rentang perhatiannya sangat singkat waktunya dibandingkan anak lain yang seusia, Biasanya disertai dengan gejala hiperaktif dan tingkah laku yang impulsif. Kelainan ini dapat mengganggu perkembangan anak dalam hal kognitif, perilaku, sosialisasi maupun komunikasi.
POLA PERHATIAN
A. Over Exklusif: anak hanya fokus pada suatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrim (Autism).
B. Perhatian mudah teralihkan & hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang mungkin tidak adekuat (ADHD).
C. Hiperaktifitas: suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkat tertentu ya menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yg berbeda.
PREVALENSI KEJADIAN
A. Sekitar 3 – 10 %, di Amerika sekitar 3 – 7 % sedang di Jerman, Canada & Selandia Baru sekitar 5 – 10 %.
B. Di Indonesia angka kejadiannya masih belum pasti.
C. Prevalensi kejadian pada anak usia sekolah 3 – 5 % (DSM IV).
D. Secara epidemologis perbandingan antara anak laki-laki & perempuan adalah 4:1
FAKTOR PENYEBAB
A. Faktor genetik.
B. Adanya disfungsi sirkuit neuron diotak yang dipengaruhi dopamin sebagai neurotransmitter pencetus gerakan & sebagai kontrol aktivitas diri.
C. Kerusakan jaringan otak (brain demage).
D. Kerusakan susunan syaraf pusat.
GANGGUAN YANG MENYERTAI
A. Gangguan belajar.
B. Depresi.
C. Kecemasan.
D. Kepribadian anti sosial.
E. Perilaku obsesif – kompulsif.
Sumber :
Gulo Dali. 1982. Kamus Psikologi. Bandung:Tonis.
Kaplan Harold & Sadock. 1997. Sinopsis Psikiatri jilid-2. Jakarta: Binarupa Aksara.
Olson, James. 2003, Farmakologi, terjemahan oleh: Linda Chandranata, Jakarta:Education.
Simposium Sehari. 1997. Gangguan Perkembangan Pada Anak. Jakarta:Yayasan Autisma Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar