Laman

Minggu, 28 Maret 2010

TERAPI PADA AUTISME

Penanganan atau intervensi terapi pada penyandang autisme harus dilakukan dengan intensif dan terpadu. Terapi secara formal sebaiknya dilakukan antara 4-8 jam sehari. Selain itu seluruh keluarga harus terlibat untuk memacu komunikasidengan anak. Penanganan penyandang autisme memerlukan kerjasama tim yang terpadu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu antara lain psikiater, psikologneurolog, dokter anak, terapis bicara dan pendidik. Beberapa terapi yang harus dijalankan antara lain:
A. Terapi medikamentosa. Obat-obatan yang sering dipakai di Indonesia adalah:
1. Vitamin (Efek samping: Hiperaktivitas, marah-marah, agresif, sulit tidur dan lain sebagainya).
2. Obat-obatan untuk memperbaiki keseimbangan neorutransmitter serotonin dan dopamin (Efek samping: Ngiler,ngantuk, kaku otot).
B. Terapi Wicara
C. Terapi Perilaku
D. Terapi Okupasi
E. Terapi Edukatif atau Pendidikan Khusus.

SUMBER :
Ginanjar Adriana S. 2007. Disertasi. Memahami Spektrum Autistik Secara Holistik. Jakarta:Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Hadis Abdul. 2006. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Autistik. Bandung:Alfabeta.
Maulana Mirza. 2007. Anak Autis. Yogyakarta:Kata Hati.
Safira Triantoro. 2005. Autisme: Pemahaman Baru Untuk Hidup Bermakna Bagi Orang Tua, Jakarta:Garaha.
Simposium Sehari. 1997. Gangguan Perkembangan Pada Anak. Jakarta:Yayasan Autisma Indonesia
Tracy Vail dan Denise Freeman. 2006. Makalah. Verbal Behaviour Training Manual. The Mariposa School for Autistic Children, North Carolina.
Yayasan Autisma Indonesia. 1998. Pelatihan Tata Laksana Perilaku Pada Penyandang Autisme Masa Kanak. Jakarta.
Yusuf Elvi Andriani. 2007. Materi Perkuliahan Fakultas Psikologi. Autisme Masa Kanak. Sumatera

Tidak ada komentar: